RANO KARNO, Bintang Tiga Zaman

Bisa jadi darah seni itu mengalir deras dari Sang Ayah. Sebab Soekarno M Noer memang aktor kawakan pada jamannya. Meski semula tidak menyukai keterlibatan anaknya dengan film namun, ayahnya pula yang memperkenalkan Rano Karno dengan dunia akting. Umur sembilan tahun, ia sudah diajak ayahnya membintangi film, meski hanya peran kecil dalam Lewat Tengah Malam. Bahkan pada tahun 1972 dia sudah dipercaya oleh Sjuman Djaja, untuk menjadi peran utama dalam film Si Doel Anak Betawi.

Memasuki usia remaja Rano Karno lalu menjadi idola. Wajahnya yang polos lalu sering dikenal lewat peran protagonist dalam film-film percintaan. Berpasangan dengan artis Yessy Gusman film-filmnya segera dikenal lewat beberapa judul: Gita Cinta dari S.M.A (1979), Puspa Indah Taman Hati (1979), Kisah Cinta Tommi dan Jerri (1980). Di sini dia sempat digosipkan menjalin hubungan asmara dengan Yessy Gusman meski kemudian gossip itu kemudian memudar.


Memasuki usia dewasa Rano Karno juga masih banyak membintangi film. Beberapa filmnya bahkan sempat meraih box office. Beberapa di antaranya: Opera Jakarta (1986), Arini, Masih Ada Kereta Yang Lewat (1987), Macan Kampus (1987), Taksi (1990), Bernafas Dalam Lumpur (1991).

Rano Karno lahir di Jakarta, 8 Oktober 1960. Menempuh pendidikan hanya sampai di sekolah lanjutan atas yaitu SMA VI Jakarta. Selain itu Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat. Ketika industri film di Indonesia mengalami mati suri Rano mencoba banting stir ke dunia sinetron.

Lewat sinetron yang diproduksi di rumah produksinya Karnos Film, dia dikenal lewat sinetronnya Si Doel Anak Sekolahan. Sinetron berlatar belakang keluarga Betawi yang bersahaja ini sempat menyedot perhatian pemirsa televisi beberapa tahun lalu. Dia seperti melawan arus yang selama ini berkembang, bahwa sinetron yang sukses adalah sinetron yang bergelimang glamor, bintang-bintang yang menawan dan kisah-kisah yang mengharu-biru. Lewat sinetron tersebut dia juga memperkenalkan budaya Betawi yang sudah mulai terlupakan, dipinggirkan oleh perkembangan jaman. Sinetron yang kemudian meroketkan sejumlah bintang seperti Cornelia Agatha, Maudi Koesnady, atau Mandra dan Basuki.

Selain itu Rano juga dikenal lewat suaranya. Beberapa lagunya sempat menjadi hits seperti Kau yang Kusayang, Bukalah Kaca Matamu, juga Setangkai Anggrek Bulan yang berduet dengan Ria Irawan. Telah membintangi puluhan judul film Rano Karno mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya Penghargaan Surjosoemanto dari Dewan Film Nasional 1997, nominasi FFI: Yang (1984), Ranjau-Ranjau Cinta (1985), Arini I (1987), Arini II (1989), Kuberikan Segalanya (1992), Aktor Utama Terbaik dalam Taksi FFI 1991, Pemain Cilik Terbaik FFI 1974 di Surabaya, Best Child Actor FFA 1974 di Taiwan lewat film Rio Anakku (1973), Aktor Harapan I Pemilihan Best Actor/Actrees PWI 1974.

Suami dari Dewi Indriati dan ayah dari Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi, ini juga pernah menjabat Anggota MPR Periode 1997-2002 dan dipercaya menjadi Duta Besar UNICEF sebuah badan di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang bergerak dalam bidang pendidikan. Saat ini dia menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 NAMARA is proudly powered by blogger.com | Design by BLog Bamz Published by Template Blogger

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...