“Dari tahun ke tahun, permintaan barang selama puasa dan lebaran sudah biasa naik 20 persen, dan kenaikan harga hanya sesaat,” kata Mendag usai rapat koordinasi di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin 19 Juli 2010.
Meski demikian, untuk kisaran kenaikan harga berbeda pada setiap barang, tergantung bisa di-stok atau tidak. “Biasanya rata-rata naik antara 5-10 persen,” ujarnya.
Walau naik, pemerintah mengimbau agar kenaikan ini tidak menjadi ketakutan bagi masyarakat. Karena sudah jauh-jauh hari sebelum hari ‘H’ puasa pada pertengahan Agustus, pemerintah dan berbagai pihak terkait sudah menyiapkan langkah-langkah memenuhi pasokan.
Mari mengatakan bahwa ada asosiasi yang telah mengantisipasi kenaikan produk ini sejak tiga bulan sebelum puasa.
Meski memang diakui, soal cuaca memang tidak ada yang tahu. “Diperkirakan hujan masih berlangsung sampai akhir Juli dan mungkin hingga Agustus. Tapi kami mengusahakan agar tidak ada gangguan logistik,” kata dia.
Untuk itu, Kementerian Perdagangan menggelar rapat koordinasi yang diikuti oleh seluruh pemerintah daerah, asosiasi, perwakilan pasar tradisional, asosiasi ritel, dan perhubungan.
Disebutkan bahwa stok sudah dialokasikan terutama untuk yang di luar Jawa guna mengantisipasi faktor cuaca.
“Untuk daging ayam dan telur harga akan selalu stabil, kecuali karena ada lonjakan karena memang produk ini tidak bisa disimpan lama,” ujarnya.
Sumber : Detikpertama.com
0 komentar:
Posting Komentar