Awan Mirip Kepala Petruk, Muncul Diatas Merapi

 Sebuah Fenomena alam terjadi lagi,fenomena ini muncul sebelum meletusnya Gunung Merapi, 26 Oktober lalu.
Awan berbentuk mirip gambar tokoh Petruk , seorang tokoh dalam dunia pewayangan, muncul diatas di Gunung Merapi. Seperti diberitakan di beberapa media, peristiwa ini sempat diabadikan oleh Suswanto(43Th), warga Sudimono,Pucang anom,Srumbung, Magelang. Awan mirip gambar tokoh Petruk ini muncul pada tanggal 26 Oktober 2010, sekitar pukul 17.00. Disebutkan, awan diatas Merapi itu membentuk pola gambar kepala Petruk dengan hidung panjang, dan kuncir rambut melengkung keatas. Sosoknya menghadap keselatan, yaitu Yogyakarta. Dari depan rumah Suswanto ke puncak Merapi kira kira 13 Kilometer.
Bagi masyarakat lereng Merapi tokoh Petruk memiliki Mitos dan misteri tersendiri, mereka menyakini Gunung Merapi dikuasai oleh sosok gaib, Yaitu Mbah Petruk. Beberapa masyarakat yang melihat hasil jepretan Suswanto, meyakini bahwa itu adalah gambar Mbah Petruk, Sang Penunggu Merapi.
Mereka menduga, Petruk muncul sebagai pertanda akan ada bencana besa di Gunung Merapi. Menurut salah seorang warga lereng Merapi, Mbah Sihur(43 th) waraga desa Gaten, munculnya awan berbentuk kepala Petruk Sebagai peringatan kepada warga sekitar Merapi, untuk segera menyingkir. Melihat sosoknya yang menghadap ke selatan, terbukti yang terkena letusan paling parah adalah Yogyakarta.
Sebagian masyarakat meyakini bahwa Petruk besemayam di kawah Merapi. Kepercayaan tentang Petruk tak lepas dari sejarah peralihan Hindu Majapahit ke Islam Demak. Masyarakat sekitar Merapi meyakini Petruk adalah SABDO PALON NOYO GENGGONG, yaitu penasehat Raja Majapahit, Brawijaya V.
Diakhir masa kejayaan Majapahit, dan masuknya Demak, Brawijaya V lebih memilih berdiam di Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini dilakukan karena Beliau  menolak masuknya Islam. Maka SABDO PALON-NOYO GENGGONG pun mengikuti jejak sang Raja, Hanya saja tidak ke Gunung Lawu, tapi ke Gunung Merapi sebagai tempat tingganya. Sebagai peringatan kepada lawan-lawan Politiknya saat itu, dia bersumpah bahwa suatu saat akan menagih janji tentang amanahnya  MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT kepada penguasa negeri.
Masyarakat lereng Merapi meyakini, bahwa letusan gunung teraktif di Indonesia sejak 26 Oktober lalu, merupakan peringatan bahwa penguasa negeri ini telah lalai menjalankan amanah untuk mensejahterakan masyarakt, janji dia marah dan menagih janji.

2 komentar:

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 NAMARA is proudly powered by blogger.com | Design by BLog Bamz Published by Template Blogger

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...